Friday, August 13, 2010

TSUNAMI

Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu  yang artinya pelabuhan dan nami  artinya gelombang. Tsunami artinya “ ombak besar di pelabuhan “. Tsunami dikenal dengan gelombang pelabuhan karena daya menghancurkannya baru tampak ketika gelombang itu sampai ke pelabuhan atau pantai. Tsunami tidak sama dengan gelombang pasang.

Gelombang tsunami mempunyai pola kecepatan dan tinggi gelombang. Apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sedangkan kelajuannya menurun.

Di tengah laut, Tsunami bergerak amat cepat,dan ketika gelombang mendekati pantai dan mencapai daratan akan menimbulkan gelombang Tsunami yang berkisar 4 – 24 meter, dan jangkauan ke daratan 50 sampai 200 meter dari garis pantai. Gelombang beruntun yang terjadi tiba-tiba dapat mengakibatkan kerugian harta benda dan menelan korban.


Dampak Tsunami
1.    tsunami menimbulkan banjir dan genangan air daratan
2.    tsunami menimbulkan kerusakan baik sarana maupun prasarana
3.    pencemaran lingkungan , termasuk pencemaran air bersih
4.    korban harta dan jiwa.

Kesiapsiagaan Tsunami
1.    Kenalilah tanda-tanda terjadinya tsunami
Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar. Yaitu gempabumi yang berpusat (hiposentrum) di laut dangkal (0 sampai 30 km). Gempa yang menimbulkan tsunami paling tidak berkekuatan 6,5 Skala Richter atau gempa yang berpola  sesar naik atau sesar turun.

Sebelum gelombang tsunami datang , air laut akan surut, melewati garis pantai normal.kita bisa melihat ikan atau binatang laut lainnya, karna biasanya  bagian tersebut terendam air. Akan tercium juga aroma garam yang menyengat. Waspadalah,jika itu terjadi, artinya dalam beberapa saat gelombang tsunami akan datang.

2.    Ketahuilah Jalur Evakuasi
Jika kamu berada di tepi pantai, kenalilah tempat yang aman dari gelombang tsunami.  Perhatikan dan kenali jalur tercepat menuju tempat atau dataran tinggi yang

Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung tinggi yang konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Berlindunglah di lantai yang aman, tunggulah sampai air tsunami benar-benar surut. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan sudah tua.

Jika gelombang tsunami menghanyutkanmu, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Berpeganglah erat-erat pada benda itu. Usahakan tidak meminum air laut dan tetap di permukaan air untuk dapat bernafas. Jika gelombang membawamu ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan di situ. Tetaplah berdoa untuk keselamatan. Tunggulah sampai air surut dan keadaan tenang.

Sesudah Gelombang Tsunami
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami melanda. Jangan larut dalam suasana itu, usahakan untuk tenang. Kuatkan hatimu untuk menghadapi kenyataan. Setelah air surut, kamu mungkin berniat kembali ke rumah. Berhati-hatilah, jangan melewati jalan-jalan atau daerah yang rusak. Ikuti himbauan dari pemerintah atau regu penyelamat.

Jika kamu sudah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadalah jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluargamu satu per satu. Hindari instalasi atau kabel listrik. Untuk mendapatkan bantuan dan informasi, datanglah ke posko bencana -. Jalinlah komunikasi dan kerjasama dengan warga sekitar kita. Jika kamu cukup kuat, bantulah keluarga atau tetanggamu yang lebih lemah. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan normal.

Dalam 100 tahun terakhir, paling tidak terjadi 75 kali gelombang Tsunami di Indonesia

No comments:

Post a Comment