Saturday, August 14, 2010

Tanah longsor

a.    Karakteristik
Gejala
Miring/longsornya tanah dan batuan akibat getaran, perubahan arah air, beban yang berlebihan, cuaca, bergesernya penopang, komposisi aliran air, rapuhan, berkurangnya unsur pengikat tanah, dan lereng buatan manusia.

Karakteristik umum
•    Jenis gerakan tanah longsor bervariasi:  jatuh, longsor, robohnya penopang bumi, dan mungkin juga karena badai, gempa bumi, dan letusan gunung berapi.
•    Lebih luas daripada gejala alam lainnya.

Hal-hal yang dapat diprediksikan
Frekuensi kejadian, luas, dan dampak tanah longsor mungkin dapat diramalkan, dan wilayah resiko tinggi juga dapat ditentukan dengan cara memanfaatkan informasi geologi, geomorfologi, hidrologi, klimatologi, dan vegetasi.


b.    Tingkat Kerentanan
Faktor penyebab kerentanan

•    Perumahan/bangunan di lereng, tanah yang rapuh, karang diatas bukit
•    Perumahan/bangunan di dasar lereng, atau lembah
•    Jalur komunikasi dan jalan di wilayah pengunungan
•    Bangunan berpondasi lemah
•    Pipa yang mudah rusak, jalur pipa yang terkubur
•    Kurangnya pemahanan mengenai bahaya dan dampak tanah longsor
Dampak yang khas

•    Kerusakan fisik – Semua yang berada diatas atau sekitar jalur longsor akan mengalami kerusakan. Pecahan batu akan menghalangi jalan, jalur komunikasi atau aliran air. Dampak tidak langsung yang muncul mungkin rusaknya hasil pertanian, hutan, banjir, dan berkurangnya nilai property.
•    Korban – Kefatalan terjadi karena longsornya lereng. Runtuhan puing atau banjir lumpur dapat menyebabkan ribuan korban meninggal

c.    Hal yang perlu dipertimbangkan
Upaya mengurangi tingkat resiko

•    Pemetaan hazard
•    UU penggunaan tanah
•    Asuransi

Upaya kesiapsiagaan

•    Pendidikan
•    Sistem monitoring (pemantauan), peringatan dan evakuasi
Kebutuhan paska bencana

•    Pencarian dan penyelamatan (menggunakan alat pengerukan  tanah)
•    Bantuan medis
•    Penampungan darurat

No comments:

Post a Comment