Saturday, August 14, 2010

Tanah Longsor

Tanah Longsor  adalah pergerakan tanah dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur-angsur. Tanah longsor biasanya terjadi di daerah perbukitan yang curam atau lerang yang tidak stabil. Tanah yang longsor dapat menyabu dan merusak benda-benda di atasnya, seperti batu-batu, pohon-pohon, bangunan, sampah, jempatan dll. Tanah longsor sering terjadi pada musim hujan. Hujan lebat yang turun, seharusnya bisa diserap oleh tanah. Pohon dan akar-akarnya adalah penahan air. Jika tanah tidak mempunyai daya serap lagi, terjadilah erosi. Erosi adalah pengkikisan tanah oleh angin, air atau es.


Jenis-jenis Tanah Longsor
Tanah longsor dipengaruhi oleh kemiringan lereng, bidang gelincir dan kondisi tempat longsor terjadi. Berikut jenis-jenisnya :
A.    Longsoran Translasi : terjadi jika tanah dan batuan bergerak pada permukaan landai yang rata atau bergelombang. Daerah tempat bergeraknya tanah atau batuan disebut Bidang Gelincir.
B.    Longsoran Rotasi : terjadi jika tanah dan batuan bergerak pada bidang gelincir yang berbentuk cekung.
C.    Longsoran Tranlasi Batu  ( Pergerakan Blok ) : terjadi jika batuan berpindah pada bidang gelincir yang landai.
D.    Longsoran Rayapan Tanah : terjadi jik butiran tanah kasar dan halus yang bergerak lambat atau merayap. Longsoran rayapan ini ditandai dengan rumah, pohon atau tiang yang miring ke bawah.  Kadang-kadang rayapan ini bergerak cepat, bahkan tidak terkendali.
E.    Longsoran Runtuhan :  terjadi jika batuan, tanah atau material lainnya jatuh bebas ke tanah. Biasanya terjadi di lereng terjal dan menggantung di daerah pantai.

F.    Longsoran Aliran : terjadi jika tanah terdorong oleh air, sehingga material yang ada di atasnya bergerak di sepanjang lereng dan meluas pada daerah yang landai. Aliran tanah ini bisa mencapai ribuan meter, terutama di daerah sekitar sungai dan dekat gunung api. Kecepatan aliran tanah dipengaruhi oleh kemiringan lereng, jumlah air dan jenis materialnya. Longsor aliran dikenal juga “ longsor aliran bahan rombakan “,  karena membawa banyak material selama alirannya. Longsor jenis ini banyak menelan korban karena aliran tanahnya dapat meluas.

Kesiapsiagaan Longsor

1.    Selalu Waspada : daerah yang pernah mengalami longsor, biasanya berpotensi kembali terlintasi longsoran.
2.    Pemetaan Daerah Rawan Longsor : jika daerah tempat tinggalmu rawan longsor, ajaklah teman-teman di sekolah atau para tetanggamu untuk melakukan pemetaan desa atau peta rawan longsor. Cantumkan lokasi yang berpotensi rawan longsor dan jalur longsorannya. Peta atau denah itu akan membantu kita untuk menentukan di mana titik yang aman dan berbahaya.
3.    Laksanakan langkah langkah pencegahan : pada penyebab longsor yang dipengaruhi kondisi alam , kita tidak dapat berbuat banyak. Namun, untuk faktor manusia, mungkin kamu dapat melakukan langkah-langkah pencegahan, misalnya melakukan penanaman pohon.
4.    Kenali tanda tanda terjadinya tanah longsor : biasanya longsor terjadi setelah hujan lebat turun terus menerus. Waspadai warna air sungai yang berubah menjadi lebih keruh. Bisa jadi karena membawa material longsoran. Demikian juga kalau tiba-tiba muncul rembesan, mata air atau retakan yang memanjang di tanah. Sebelum longsor kadang terjadi runtuhan tanah, batu atau ranting.
5.    Laksanakan Patroli : masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, harus melakukan patroli secara bergantian. Longsor yang terjadi pada malam hari sering banyak menelan korban jiwa. Orang-orang tidak sempat menyelamatkan diri karena longsoran menimpa pada saat mereka masih tidur.
6.    Waspadalah : jika kita tinggal di daerah yang rawan dan menemui tanda-tanda tersebut, pertimbangkan untuk pergi ke tempat yang aman untuk sementara.

Saat Longsor Terjadi

Tidak banyak yang dapat dilakukan saat longsor terjadi. Yang terpenting adalah tetap tenang dan segeralah bergerak ke tempat yang aman dari jalur longsoran. Bila memungkinkan bantu orang lain yang lemah seperti orang sakit, balita dan lansia. Bertahanlah sampai situasi benar-benar aman di tempat yang terlindung. Hubungi pihak-pihak terkait dengan penanganan bencana, misalnya, Satlak PB, polisi, PMI dll.

Setelah Longsor terjadi
Jika kamu selamat dari longsoran, perhatikan daerah sekitar. Jika belum ada bantuan segera hubungi pemerintah setempat, PMI Cabang terdekat, polisi atau organisasi lain yang mungkin bisa memberikan pertolongan.

Tetaplah bertahan di daerah yang aman. Ikuti himbauan pemerintah atau petugas untuk bertahan di tempat yang aman. Jangan kembali ke rumah jika keadaan belum ditetapkan aman.

Jika mampu bantulah keluarga dan orang-orang yang lemah seperti manula, orang cacat dan anak-anak. Mintalah petugas untuk menemukan keluarga atau orang yang kamu kenal yang belum ditemukan. Longsoran bisa jadi membuat mereka terjebak atau terluka sehingga tidak dapat bergerak ke tempat yang aman.

Bencana longsor kadang-kadang bisa mengubur seluruh desa. Pemerintah dan masyarakat biasanya merelokasi desa tersebut.
Tetaplah optimis untuk bisa membangun hidup baru. Berilah semangat dan keyakinan pada keluarga dan orang sekitarmu.

No comments:

Post a Comment