Saturday, August 14, 2010

KEBAKARAN

Api sangat penting bagi kehidupan, karena api memberikan banyak manfaat. Api dapat dijadikan penerangan, memberikan kehangatan dan berfungsi dalam mengolah makanan. Jika banjir adalah air yang ketinggiannya melebihi batas normal, maka kebakaran adalah api yang tidak dapat dikendalikan. Api menjadi berbahaya, ketika manusia tidak dapat mengendalikannya.

Api yang tidak terkendali disebut kebakaran. Kebakaran dapat disebabkan oleh faktor alam dan juga kecerobohan manusia. Rata-rata petir menyambar bumi 100.000 kali per hari, tetapi kebakaran lebih banyak disebabkan kecerobohan manusia, seperti pembakaran hutan, membuang puntung rokok sembarangan, kompor yang meledak, korsleting atau hubungan pendek listrik dll.

Kebakaran menyengsarakan kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut. Kebakaran bahkan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Kebakaran hutan mengakibatkan hilangnya pohon-pohon yang mempengaruhi daya serap air. Kebakaran hutan secara tidak langsung dapat menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Kebakaran hutan juga dapat menimbulkan kepulan asap yang menyebabkan gangguan pernapasan dan penglihatan.


Jenis Kebakaran
Di Indonesia, kebakaran dikelompokkan sebagai berikut :
1.    Kebakaran Kelas A, yaitu kebakaran yang disebabkan benda-benda padat, misalnya kayu, plastik, kertas, kain dll.
2.    Kebakaran Kelas B, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah terbakar, yang biasanya berbentuk cairan seperti minyak tanah, bensin, solar, alkohol dll.
3.    Kebakaran Kelas C, yaitu kebakaran yang disebabkan listrik dan bahan kimia kering.
4.    Kebakaran Kelas D, yaitu kebakaran yang melibatkan bahan bakar logam, seperti titanium, sodium, magnesium, potasium dll.

Banyak orang yang tidak menyadari perilaku atau kebiasaannya dapat mengakibatkan kebakaran. Kelalaian manusia ini kadang menimbulkan kerugian besar dan korban jiwa. Misalnya membuang puntung rokok atau korek api di semak-semak dapat menimbulkan kebakaran. Orang juga harus hati-hati ketika membuat api unggun. Kita juga perlu hati-hati dalam penggunaan peralatan sehari-hari seperti menyalakan lilin, kompor, alat-alat listrik dll. Kelalaian dalam penggunaan alat-alat itu akan menimbulkan kebakaran. Orang tua juga harus mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain dengan api.

Waspada Kebakaran
Api terjadi karena persenyawaan dari sumber panas, benda yang mudah terbakar dan oksigen. Sumber panas bisa berasal dari energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dll. Benda – benda yang mudah terbakar misalnya bahan-bahan kimia, bahan bakar minyak atau gas, kayu, plastik dll.

Sedangkan kadar oksigen di udara (atmosfer) sekitar 20%. Apabila ketiga unsur tadi bersenyawa, terjadilah api. Maka untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita harus mengendalikan tidak terjadinya persenyawaan antara ketiganya.

Ketika kita berada di alam terbuka, udara dan benda-benda yang mudah terbakar ada di mana-mana. Maka dari itu, tidak aneh kebakaran hutan sering terjadi dimusim kemarau. Pergesekan antara rumput kering yang menimbukan panas,menimbulkan kobaran api yang sulit untuk dikendalikan.

TAHUKAH KAMU ???????

Cara menggunakan APAR, disingkat PASS :
1.    Pull, tarik pin hingga segel putus atau terlepas. Pin trletak di atas tabung APAR. Tanpa menarik pin, kita tidak akan dapat menekan handle sehingga isi tabung APAR keluar.
2.    Aim, arahkan nozzl  ke arah pusat api.
3.    Squeeze , tekan handle untuk mengeluarjan atau menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk, letak handle pada ujung nozzle.
4.    Sween, sapukan nozzle yang kita pegang ke kiri dan kanan api. Patikan media yang kita gunakan dapat secara merata mengenai sumber api.

Tepat Bertindak Saat Kebakaran
Pahami bangunan di manapun kamu berada. Ingat-ingat di mana jalan keluar atau pintu darurat. Perhatikan juga letak alat pemadam api ringan ( APAR ) atau tombol alarm kebakaran.
  1. Jika kamu mendengar tanda bahaya kebakaran seperti asap dan bunyi alarm jangan panik dan tetap tenang. Hubungi segera petugas penyelamat untuk mendapat pertolongan.
  2. Jika kamu terjebak di dalam ruangan, tutup celah pintu  kain atau handuk basah.
  3. Merangkaklah di bawah asap, bernapaslah pendek-pendek.
  4. Mintalah pertolongan, beritahukanlah di mana posisi kamu berada, cobalah menarik perhatian regu penyelamat,misalnya dengan mengibaskan kain.
Mari Mencegah Kebakaran
1.    patikan mematikan kompor dan alat-alat listrik setelah selesai digunakan
2.    jangan biarkan kabel-kabel listrik tetap tersambung jika tidak digunakan
3.    periksa secara teratur jika ada kabel yang trkelupas
4.    sebelum tidur atau meninggalkan rumah, pastikan tidak ada kompor atau alat-alat listrik yang tidak perlu menyala.
5.    jika menggunakan kompor minyak, jangan mengisinya terlalu penuh dan jangan biarkan minyak berceceran
6.    jangan meletakkan kompor terlalu dekat dengan dinding rumah.
7.    simpanlah bahan-bahan yang mudah terbakar dengan terlindung, jangan di dekat kompor atau sumber api lainnya.
8.    jika menggunakan kompor gas, letakkan kompor  gas  di ruangan yang ventilasinya bagus, sehingga terjadi pertukaran gas.
9.    jangan memasang stop kontak bertumpuk-tumpuk, kabel yang panas dapat meleleh dan menimbulkan percikan api.
10.    jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau pada saat angin bertiup kencang.

INGAT!!!!!!
Pertolongan Pertama Luka Bakar :
1.    pada luka bakar yang baru, siramlah dengan air dingin
2.    bersihkan luka dan gunakan sabun anti kuman atau NaCl ( air garam ) untuk mensterilkannya.
3.    balut luka dengan kasa steril
4.    kalau luka bakarnya melepuh an tidak pecah, bisa juga tidak dibalut
5.    jangan sekali-kali membubuhi odol,mentega, kecap, garam dll pada luka bakar, karena justru akan menimbulkan kerusakan sel.
6.    segeralah minta pertolongan dokter.

No comments:

Post a Comment